CILACAP - PT Kawasan Industri Cirebon dan Wiwaha Group siap berinvestasi Rp 57,8 triliun di Cilacap. Satu di antaranya, mereka bakal membangun kawasan industri yang dapat menyerap 5000 tenaga kerja lokal. Komitmen berinvestasi ini ditunjukkan lewat penandatanganan Surat Penyataan Kepeminatan Letter of Intent LOI untuk investasi Kawasan Industri dan Real Estate bersama Pemkab Cilacap. Surat pernyataan kepemimpinan LOI itu ditandatangi Direktur Utama PT Kawasan Industri Cirebon KIC dan Wiwaha Group Joko Prabowo, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, bersama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Cilacap Awaludin Murri. Penandatanganan dilakukan di ruang Gadri Komplek Rumah Dinas Bupati, Jumat 13/8/2021. Baca juga KIC Kembangkan Empat Kawasan Industri di Cilacap, Total Investasi Capai Rp 57,8 Triliun Baca juga Tersengat Listrik saat Pasang Lampu Hias Agustusan, Pemuda asal Dayeuhluhur Cilacap Tewas Baca juga Trauma Tsunami 2006 dan Pascagempa Cilacap M 4,8, Warga Ayah Kebumen Bikin Jalur Evakuasi ke Hutan Baca juga Cilacap Kekurangan 1,5 Juta Vaksin Sinovac, Jadwal Penyuntikan Vaksin Dosis Kedua Mundur Daftar kepeminatan investasi Letter of Intens LOI dengan PT KIC dan Wiwaha Group yaitu untuk Pengembangan Kawasan Industri Bunton Adipala senilai Rp 7,9 trilliun, Kawasan Industri Bulupayung Kesugihan senilai Rp 11,7 trilliun. Kemudian ada pula Kawasan Industri Kutawaru Cilacap Tengah senilai Rp 5,6 trilliun, serta Perumahan dan Kawasan Pemukiman di Desa Jambusari dan Desa Jeruklegi Wetan senilai Rp 32,5 trilliun. Sehingga, total investasi KIC dan Wiwaha Group, yaitu Rp 57,8 trilliun. Bupati Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan bahwa investasi sangat penting untuk membangun Cilacap. Hal tersebut juga dilakukan agar masyarakat Cilacap mendapatkan kesempatan kerja lebih besar dengan adanya kawasan industri tersebut. "Cilacap tidak bisa tumbuh sendiri tapi perlu investor. Maka, kami berusaha mendatangkan investor, satu di antaranya PT KIC dan Wiwaha Group ini," kata Tatto dalam rilis yang diterima, Sabtu 14/8/2021. "Harapannya, adanya investor membangun kawasan industri memberi masyarakat Cilacap berpeluang mendapat pekerjaan," ujarnya. Baca juga Jauh Sebelum Ada Hari Pramuka, Gerakan Kepanduan Sudah Ada di Banjarnegara. Digerakkan KH Agus Salim Baca juga Warga Jateng Terima Kartu Jateng Sejahtera Cair Setiap Triwulan, Nilainya Rp 750 Ribu/Orang Baca juga Rampung Jalani Hukuman Kasus Pencurian, Warga Nigeria Dideportasi dan Dilarang Masuk Lagi Indonesia Baca juga 15 Camat di Tegal Dinyatakan Langgar Prokes, Terancam Denda Masing-masing Rp 100 Ribu Sementara, Direktur PT KIC dan Wiwaha Group Joko Prabowo menyampaikan, pengembangan kawasan industri diperkirakan dapat menyerap sekitar lima ribu tenaga kerja lokal, untuk tahap pertama. "Untuk pelatihan karyawan tersebut, nantinya akan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja bersama dengan Pemkab Cilacap karena harus tertata semua dan karyawannya harus yang mumpuni seperti itu," jelasnya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menciptakan wahana komunikasi dan interaksi bisnis langsung antara pemerintah daerah dan para pengusaha maupun calon investor. Hal itu berguna memberi peluang kerjasama investasi yang saling menguntungkan dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi Kabupaten Cilacap. Tribunbanyumas/jti
Menteri ESDM Arifin Tasrif ketika meninjau proyek pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem Tahap I. Foto Kementerian ESDM Batang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Arifin Tasrif memastikan aliran gas pada Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang Cisem Tahap 1 ruas Semarang-Batang dapat dirasakan oleh industri pada November-Desember 2023. Setelah melakukan peninjauan pembangunan Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang Cisem Tahap 1 ruas Semarang-Batang, proyek sepanjang ± 60 KM berdiameter 20 inchi direncanakan rampung Agustus 2023. PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina siap menjadi partner Kementerian ESDM untuk menyukseskan utilisasi Pipa Cisem sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan pihaknya berkomitmen menyelesaikan pembangunan Pipa Distribusi yang terkoneksi dengan Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Cisem ruas Semarang-Batang. Pipa distribusi PGN akan memenuhi kebutuhan gas bumi Jawa Tengah khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang KIT Batang. Saat ini, pembangunan dalam tahap pekerjaan fisik seperti penjajaran pipa sepanjang sekitar 4 Km, penggalian & lowering pipa, serta pengelasan& pengujian pipa. Pada tahap awal, PGN membangun pipa distribusi sepanjang 5 KM diameter 8 inchi dan akan dilanjutkan pada tahap pengembangan 2,3 KM. “Pengembangan infrastruktur pipa distribusi gas di KIT Batang kami targetkan selesai bersamaan dengan penyelesaian pembangunan Pipa Cisem pada Agustus 2023. Kami juga membangunan infrastruktur pendukung seperti pipa servis dan MRS pelanggan,” ujar Achmad dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 9 Juni 2023. Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz melanjutkan, demand di KIT Batang Fase 1 sebesar 12 BBTUD dimana yang telah berproses menuju PJBG adalah PT KCC Glass Indonesia dengan kebutuhan kurang lebih 8 BBTUD dan PT Rumah Keramik Indonesia sekitar 4 BBTUD. Pemenuhan demand pelanggan di KIT Batang berasal dari PEPC JTB, di mana PGN mempunyai alokasi untuk kebutuhan industri “Gas untuk KIT Batang dapat meningkatkan market share PGN baik itu peningkatan volume dan omzet penjualan, serta jumlah pelanggan segmen komersial dan industri khususnya di area SOR 3 Jateng Jatim Bali Nusra. Selain itu, akan mengoptimalisasi implementasi inisiatif marketing PGN 360 Integrated Solution sebagai pengembangan bisnis PGN Group,” jelas Faris. Adapun progres pekerjaan aktual pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I Ruas Semarang-Batang sendiri berdasarkan data per 25 Mei 2023 sudah mencapai 91,35 persen. Angka tersebut melebihi target rencana awal, dengan target per Juni 2023 sebesar 90,65 persen. Adapun potensi pemanfaatan Pipa Gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus KEK Kendal, dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMSCFD dan Kawasan Industri Terpadu Batang KITB, dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD. “Kami berprinsip mendukung pengembangan industri di Jawa Tengah dengan pengembangan pemanfaatan gas bumi," ucap Faris.
HOTLINE: Tel : (021) 6230 2979, 624 7372 Fax : (021) 6230 2980, 624 7371 Pin BB : 2B106874 – Pemerintah Kabupaten Pemkab Cilacap, Jawa Tengah dan PT. Kawasan Industri Cirebon KIC menandatangani Letter of Intent LOI investasi senilai Rp57,8 triliun. Penandatanganan rencana investasi ini dilakukan oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Kabupaten Cilacap Awaludin Murri, dan Presiden Direktur PT. KIC & Wiwaha Group, Joko Prabowo di Ruang Gadri, Rumah Dinas Bupati Cilacap, Jumat 13/8.- Advertisement - Presiden Direktur PT. KIC & Wiwaha Group, Joko Prabowo berharap, pembangunan kawasan industri di Kabupaten Cilacap dapat bermanfaat. Terlebih, pada tahap awal proyek ini diperkirakan mampu menyerap lebih dari lebih tenaga kerja lokal. Untuk mendapatkan tenaga terampil, pihaknya bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri Cilacap. “Karena kita harus tata semua, karyawan karyawannya harus benar-benar mumpuni, dan sebagainya,” katanya, dalam keterangannya, dikutip Senin 16/8/2021. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyambut baik kerja sama dengan PT. Kawasan Industri Cirebon. Menurut bupati, Kabupaten Cilacap membutuhkan dukungan berbagai pihak dalam melaksanakan pembangunan. Untuk itu, Pemkab Cilacap membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor. “LOI ini merupakan salah satu syarat untuk investasi di Cilacap. Cilacap tidak bisa membangun dirinya sendiri, tapi perlu orang lain. Maka silakan investor masuk ke Cilacap. Salah satunya KIC dan Wiwaha Group ini,” ujar dia. Ada empat sektor kepeminatan yang disepakati dalam LOI tersebut. Yakni pengembangan Kawasan Industri Bunton Adipala dengan nilai investasi Rp7,9 triliun, Kawasan Industri Bulupayung Kesugihan senilai Rp11,7 triliun. Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected] Kawasanindustri di Losari, Cirebon karena mudah aksesnya baik dari darat maupun laut. Kawasan industri di Losari, Cirebon karena mudah aksesnya baik dari darat maupun laut. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; Friday, 1 Sya'ban 1443 / 04 March 2022 DEPOK - Universitas Indonesia UI menjalin kerja sama dengan PT Kawasan Industri Kendal mengembangkan produk inovasi, yang dihasilkan industri besar berorientasi ekspor di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Kendal, Jawa Tengah. "Kolaborasi antara UI dan para pelaku industri di Kawasan Industri Kendal dapat semakin terbuka," kata Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami, PhD, di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Jumat 7/6/2023. Kerja sama ini memungkinkan UI melakukan penelitian untuk lokalisasi produk yang sebelumnya diimpor substitusi impor dan penelitian pengembangan untuk produk baru yang akan diekspor. UI membantu pengembangan KEK Kendal yang saat ini memiliki banyak tenant Perusahaan Modal Asing PMA dengan lebih dari 80 ribu tenaga kerja. Menurut dia, sebagaimana amanat yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, universitas harus bekerja sama dengan industri. Riset-riset yang dikerjakan oleh akademisi harus sampai pada tahap hilir atau tahap produksi dengan mitra industri. "Dengan hadirnya tim Kawasan Industri Kendal ini akan menjadi awal kerja sama UI dengan KEK Kendal. Semoga kolaborasi ini bisa terus berkembang, terutama untuk beberapa kekuatan UI di bidang kesehatan, rekayasa keteknikan, dan farmasi," katanya. "Kami juga akan bekerja sama dengan teman-teman dari rumpun ilmu sosial-humaniora untuk kajian pasarnya. Jadi, yang akan terlibat banyak, mulai dari pelaku inovasi hingga tim yang mengadvokasi masalah lingkungan dan pasar," tambah Nurtami. Kolaborasi UI dan PT Kawasan Industri Kendal juga diharapkan dapat meningkatkan skill para inventor. Keterbatasan kekuatan laboratorium di universitas sering menjadi kendala untuk pengembangan inovasi. Oleh karena itu, dengan menggandeng mitra industri, para inventor dapat menghasilkan produk-produk yang lebih digemari oleh pasar dan mampu memperluas ekosistem inovasi, baik dengan mitra nasional maupun internasional. Selain meningkatkan hasil produk inovasi, kerja sama ini juga ditujukan untuk mengurai hambatan yang menjadi kendala dalam pengembangan industri di KEK Kendal, terutama yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia SDM. Presiden Direktur PT Kawasan Industri Kendal, Stanley Ang Meng Fatt berharap sinergi ini dapat mengubah pandangan orang asing terhadap Indonesia sehingga Indonesia tidak lagi dikenal sebagai negara yang menyediakan tenaga kerja murah, tetapi negara dengan kualitas SDM unggul. Kolaborasi UI dengan para pelaku usaha di Kawasan Industri Kendal akan menjadi peluang besar. Belajar dari pengalaman kami di China, pada tahun 1992 kami yang kesulitan memperoleh supply chain, akhirnya mendirikan pabrik di sebuah desa dan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mendidik warganya agar memiliki skill yang dibutuhkan."Desa tersebut akhirnya berkembang menjadi daerah pemasok bahan-bahan produksi. Kami ingin menerapkan hal itu di Indonesia. Bersama UI dan Pemkab, kita bisa bersama membangun dan memberikan edukasi sehingga pelaku industri tidak sekadar memproduksi barang, tetapi juga bisa mengembangkan usahanya lebih jauh lagi," kata Stanley. Kerja sama yang dikembangkan UI bersama Kawasan Industri Kendal nantinya dapat berbentuk dua hal, yaitu kerja sama pengembangan dan kerja sama lisensi. UI akan menyediakan ide, teknologi, SDM, serta laboratorium. Sementara itu, calon mitra akan menyajikan data kebutuhan pasar, spesifikasi, hingga pengembangan atau ini, dari seluruh produk inovasi yang dihasilkan, UI unggul di bidang kesehatan, rekayasa keteknikan, energi, transportasi, dan pangan. Hal ini sejalan dengan enam bidang industri yang dikembangkan di Kawasan Industri Kendal, yaitu makanan, furnitur, fesyen, otomotif, elektronik, serta logistik dan pengemasan. sumber AntaraBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di SiniCIREBONMediasi terkait rencana pengembangan Kawasan Industri Terpadu Cirebon (KITC) seluas 2.000 hektare di Kecamatan Losari, berlangsung alot, Selasa (18/12). Diskusi yang dihadiri Headline , Kota Cirebon 19 Desember 2018 19 Desember 2018 oleh Dedi Haryadi Sebar Tweet